Berita Ekonomi Kreatif

Sayur Ekslusif jadi Keunggulan Produk KWT Shinya

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Ada yang menarik di kegiatan Gerakan Pameran Murah yang digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang di kantor Kecamatan Lowokwaru, Jumat (24/11/2023). Itu adalah stan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Shinya yang menyediakan sayur-sayuran ekslusif dan berkualitas.

Ina dan sayur yang dibudidayakan KWT Shinya

Salah satu anggota KWT Shinya, Sugeng Kustinah mengungkapkan sayurannya ini merupakan hasil pertanian di lahan yang terbatas di wilayahnya yaitu di Polowijen Gang 2. Meski memaksimalkan lahan terbatas yang ada, KWT Shinya dapat tetap eksis karena memiliki trik mengembangkan usahanya, yaitu dengan menanam tanaman sayur yang jarang dijual di pasar.

“Ada kelor, bunga pepaya, daun singkong, daun salam, jeruk sambal, arbei, kembang turi, pokak, dan lain-lain. Ini yang kita tanam dan kembangkan, sayuran dan buah yang sudah jarang ditemui di pasar,” jelas Ina, panggilan akrab Sugeng Kustinah.

Diungkapkan Ina, minat masyarakat yang mencari sayuran dan buah yang ditanamnya ini sangat tinggi. Sebagai sayur ekslusif, Ina menceritakan sayuran yang dibudidayakannya ini juga dipastikan bebas pestisida dan lebih sehat. “Semakin sadarnya masyarakat untuk berpola hidup sehat membuat sayuran bebas pestisida yang kami kembangkan memiliki pasar tersendiri,” ujar Ina.

KWT Shinya disebutkan Ina saat ini memiliki 75 orang anggota, sedangkan yang aktif ada 40 orang. KWT ini pun memiliki agenda rutin, dimana setiap pekannya seluruh anggota selalu aktif melakukan pertemuan untuk membahas pengembangan usaha tani yang dirintis.

Selain fokus untuk budidaya sayuran, KWT Shinya juga mengembangkan produk olahan dari hasil pertanian. Dengan cara ini menjadi jalan untuk mengembangkan usaha di tengah semakin ketatnya persaingan pasar.

Sementara itu Petugas Penyuluh Lapang (PPL) Kelurahan Polowijen, Suci Arini mengatakan di Polowijen ada dua KWT yang hingga saat ini selalu didampingi. Salah satunya adalah KWT Shinya yang saat ini banyak bergelut dalam usaha sayuran dengan memanfaatkan lahan yang sempit.

“Karena memanfaatkan lahan terbatas, maka saat pendampingan kami arahkan KWT Shinya memproduksi sayuran yang tidak banyak ada di pasar. Meskipun kesannya sederhana, sayuran seperti itu justru memiliki peluang untuk dijual dengan harga yang bagus,” terang Suci. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content