Kedungkandang (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Kota) Malang mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi tahun 2023 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri RI secara daring dari Ruang Majapahit Balai Kota Malang, Senin (4/12/2023).

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi tahun 2023 secara daring dari Ruang Majapahit Balai Kota Malang

Rakor dipimpin langsung oleh Mendagri Tito Karnavian dan diikuti juga sejumlah kepala daerah se-Indonesia. “Tren inflasi untuk Bulan November perlu kita waspadai betul karena mengalami kenaikan year-on-year dari 2,56 persen menjadi 2,86 persen. Demikian juga secara bulan ke bulan kita juga naik menjadi 0,38 persen,” terangnya.

Menteri Tito menyebut bahwa perekonomian dunia memang sedang melamban. Jika dibandingkan negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup bagus dengan angka 4,94 persen. Selanjutnya, Menteri Tito menyebut dari 185 negara di dunia, Indonesia menduduki posisi ke-138 dengan angka 2,86 persen. Sementara pada negara G20, tingkat inflasi Indonesia menduduki peringkat 18 dari 24 Negara G20.

“Kemudian di ASEAN kita berada di posisi ke-8 dari 11 negara di dunia, jadi tidak terlalu buruk tapi harus tetap waspada karena dua bulan ini trennya naik dari 2,2 persen ke 2,5 persen dan sekarang 2,8 persen,” imbuhnya.

Berdasarkan laporan dari BPS, beberapa komoditas yang perlu mendapat atensi adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan gula pasir. Sementara harga beras cenderung melandai dengan berbagai upaya intervensi yang telah dilakukan. Menteri Tito menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan terkait kenaikan harga komoditas tersebut. Mendagri juga berharap agar kepala daerah dapat mengusahakan kestabilan harga komoditas sehingga harganya dapat tetap terjangkau masyarakat.

Menanggapi perkembangan inflasi nasional yang diungkap dalam rakor pagi ini, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Diah Ayu Kusuma Dewi, MT menginstruksikan tim untuk dapat melakukan langkah riil untuk mengendalikan inflasi. “Segera laksanakan pemantauan stabilitas harga dan ketersediaan komoditas atau bahan pokok pemicu inflasi, apalagi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di pasar rakyat,” ujarnya. (ari/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content