Berita

Harga Cabai dan Tomat Anjlok, Petani Minta Solusi

Panen cabai dan tomat yang melimpah di Dusun Genting, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ternyata tidak sejalan dengan nasib para petani yang membudidayakannya. Di tengah panen yang begitu melimpah, harga cabai dan tomat justru anjok, Minggu (01/03).

harga-cabai-tomat-anjlok

Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki Dusun Genting, Pairi membenarkan jika harga cabai  besar dan tomat saat ini sedang anjlok. Untuk cabai besar harga per kilogram hanya Rp. 3.000 dan untuk tomat Rp. 500 per kilogram.

“Baik saat kami jual ke Kediri,Solo, atau Cirebon, harga cabai tetap sama. Bahkan lebih rendah dibanding saat kami membeli dari petani Rp. 3.000 untuk cabai besar, dan Rp. 500 untuk tomat,” jelas Pairi, Minggu (01/03).

Melihat kenyataan itu, tidak ada jalan lain bagi Pairi selain menampung cabai yang sudah ada ini dirumahnya sebelum dipasarkan untuk mendapatkan harga yang bagus. Jika dalam dua tiga hari ini harga tidak kunjung membaik maka tidak ada pilihan lain selain harus tetap menjual ke pabrik saus dengan harga murah.

“Barang seperti cabai dan tomat tidak bisa disimpan lama, paling lama satu minggu sudah membusuk,” tegas Pairi.

Dari pengalaman ini Pairi berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk bisa membuatkan teknologi yang bisa mengawetkan cabai dan tomat. Jika teknologinya ada tentu petani bisa menyimpan cabai dan tomat dalam waktu lama dan menjualnya saat harga membaik.

Terpisah, Wali Kota Malang H. Moch. Anton mengaku sudah mendengar langsung keluh kesah petani cabai di Kawasan Genting yang merupakan perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Malang itu. Hal seperti ini adalah tugas dari Dinas Pertanian Kota Malang untuk mencarikan solusi bagaimana bisa membantu petani.

“Diantara solusinya adalah membawa petani langsung berjualan di Pasar Tani agar petani bisa menjual dengan harga yang bagus dibanding saat dibeli tengkulak,” terang pria yang kerap disapa Abah Anton itu.

Selain itu Dinas Pertanian juga harus mencarikan teknologi bagaimana mengolah cabai dan tomat agar bisa memiliki nilai jual yang bagus. “Disinilah salah satu pentingnya blusukan, kami menjadi lebih tahu apa yang menjadi keluh kesah rakyat kecil dan segera bisa dicarikan solusi,” pungkas Abah Anton. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content