Kedungkandang (malangkota.go.id) – Sejak awal Ramadan 1444 Hijriah hingga saat ini, harga beras medium dan premium di pasaran masih cenderung naik. Di Kota Malang, bahkan persediaan beras medium Bulog telah kosong sejak sekitar tiga minggu lalu.

Salah satu pedagang beras di Pasar Oro-oro Dowo Kota Malang

Salah satu pedagang beras di Pasar Oro-oro Dowo Kota Malang, Nanda, mengatakan harga beras medium naik dari Rp50 ribu per lima kilogram menjadi Rp62 ribu. Sama halnya dengan jenis beras premium yang naik dari Rp70 ribu per lima kilogram menjadi Rp83 ribu.

“Ada juga beras merk Lahap, itu juga mengalami kenaikan harga sebesar Rp10 ribu. Sekarang jadinya Rp66 ribu per lima kilogram. Ini sudah naik sejak puasa kemarin. Katanya sih gabahnya itu tidak ada, petani minta naik. Kalau dari tahun-tahun kemarin, tahun ini yang naiknya banyak,” ujarnya saat ditemui, Jumat (5/5/2023).

Pedagang sembako lainnya, Djuwono, juga mengakui bahwa harga beras naik secara bertahap sejak awal puasa. Saat ini, disebutkannya harga beras medium berkisar Rp65 ribu per lima kilogram. Sedangkan beras premium paling mahal mencapai Rp88 ribu per lima kilogram.

“Dari dulu setiap April memang naik, kalau sekarang beda, dari awal puasa sudah naik terus sampai sekarang, naiknya bertahap. Per hari stoknya kita gak mesti, tapi kalau seminggu sekali beli 50 sak, per lima kiogram itu untuk macam-macam merk,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, salah satu pembeli beras di toko kelontong dan sembako di Pasar Oro-oro Dowo, Aminatul, menyampaikan ia merasa cukup kaget dengan harga beras di pasaran saat ini.

“Ini saya beli buat kebutuhan sehari-hari. Saya kaget, kok mahal banget. Rp10 ribu loh ini naiknya. Dari yang awalnya Rp56 ribu, jadi Rp66 ribu. Mahal ini, tapi ya mau gimana lagi,” serunya.

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Burhanuddin Al Jundi, menjelaskan bahwa dari sejak puasa hari ke-15, harga beras medium dan premium sudah mengalami kenaikan di pasaran. Bahkan saat ini, pasokan beras medium Bulog dikatakannya telah kosong.

“Beberapa merk beras dari hari ke-15 puasa memang sudah naik, sebelum Lebaran, dikarenakan pasokan beras medium Bulog belum memenuhi pasar. Karena kalau menurut pantauan di lapangan, sudah sekitar tiga minggu ini kosong ketersediaannya,” ujarnya.

Dalam hal ini, disampaikannya bahwa Diskopindag Kota Malang akan bekerja sama dengan Bulog Malang untuk memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat. Selama kekurangan pasokan dari Bulog, menurutnya alternatif sumber beras pengganti dapat ditemukan di grosir-grosir besar dan pelaku usaha beras di pasaran.

“Kalau yang di luar Bulog masih tersedia di grosir-grosir besar, kemudian yang di pelaku usaha-usaha beras di pasaran,” jelas Jundi.

Lebih lanjut dia menyebut bahwa saat ini harga eceran beras medium di pasaran mencapai Rp13.000 per kilogram, sedangkan beras medium termurah selain beras Satuan Harga Pokok Penjualan (SPHP) Bulog, dijual dengan harga kisaran Rp11.500 per kilogram.

“Yang paling umum ditemui dan diminati masyarakat ada beras medium Mentari (kemasan merah) dan Lahap, sekarang harga eceran Rp13 ribu per kilogram dan beras medium termurah selain beras SPHP Bulog di kisaran Rp11.500 per kilogram. Jadi yang ditampilkan di website sembako kami, rata-rata dari harga beras medium di pasar menjadi kisaran Rp12.000 per kilogram,” jelasnya.

Untuk menstabilkan daya beli masyarakat terhadap beras, Jundi mengaku bahwa Pemkot Malang akan selalu melakukan program pasar murah dan operasi pasar. Program tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan beras dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content