Berita

Pemkot Malang Peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa

Agar bumi yang kita pijak ini tidak terjadi kerusakan, maka umat manusia selalu penghuni bumi harus bisa menjaga dan melestarikan dengan baik. Begitu juga dengan satwa, agar tidak sampai terjadi kepunahan, terutama hewan/satwa.

Ketua TP PKK kota Malang, Dra Hj Heri Pudji Utami M.AP menggunting bunga sebagai tanda dibukanya pameran
Ketua TP PKK kota Malang, Dra Hj Heri Pudji Utami M.AP menggunting bunga sebagai tanda dibukanya pameran

Hal itulah yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kota Malang, Ninik Suryantini pada peringatan hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Selasa (04/12) di halaman Taman Rekreasi Kota (Tareko) Malang. Hari Cinta Puspa dan Satwa kali ini merupakan peringatan yang ke-19 sejak tahun 1993. Pada peringatan kali ini, Pemkot Malang mengadakan pameran tanaman dan satwa.

Sebanyak 42 stan pameran meramaikan acara ini, mulai dari Persatuan Anggrek Indonesia (PAI), musium zoologi, komunitas pecinta satwa, Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) serta perwakilan dari SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Kota Malang. Dalam acara ini, karena mengandung nilai edukasi, ratusan pelajar SMU turut diundang, dan nantinya ajang ini diharapkan bisa menjadi ajang pembelajaran bagi mereka.

Selain itu, kata Ninik, pihaknya berharap agar kepedulian manusia terhadap tanaman dan satwa lebih meningkat, untuk melindungi serta melestarikannya. Selain itu, menurut perempuan berjilbab itu, juga untuk menumbuhkembangkan dan mengingatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan manusia.

Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Walikota Malang, Drs. Bambang Priyo Utomo, B.Sc saat pembukaan acara ini, serta oleh Ketua TP PKK Kota Malang, Dra. Hj. Heri Pudji Utami, M.AP. Mereka mengajak semua elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pelestarian serta dalam menumbuhkembangkan puspa dan satwa ini.

Antara manusia, hewan dan tumbuhan, terang Ninik, merupakan mata rantai yang saling membutuhkan. Dan yang terpenting adalah bagaimana melestarikan puspa dan satwa, khususnya satwa yang tergolong langka. “Jika tidak dilestarikan, maka puspa dan satwa langka ini lambat laun akan punah,” sambungnya.

Ninik menambahkan, dengan melibatkan para pelajar ini, mereka bisa belajar lebih jauh tentang tumbuhan dan hewan. Mulai dari cara-cara perawatan hingga menumbuhkembangkannya. “Mereka bisa belajar dengan leluasa, karea pameran ini akan berakhir pada 11 Desember 2012 mendatang,” tukasnya. (say/dmb)

You may also like

Skip to content